Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Binatang Si Anjing Yang Nakal


Dongeng Binatang Si Anjing Yang Nakal. Anjing ialah hewan yang sering jadi karakter utama dalam sebuah dongeng. Salah satunya kisah dongeng anjing yang nakal ini.

Kamu pernah membacanya? Jika belum, dengan singkat, dongeng anak-anak ini menceritakan mengenai seorang pemuda yang memiliki anjing benar-benar nakal. Dia sering menggigit kaki siapa saja disekelilingnya.

Lalu, pemuda itu juga memakai cara-cara supaya anjingnya kapok. Langkah apa saja yang hendak dipakainya? Agar tahu jawabnya, yok, baca cerita secara lengkap di artikel ini. Selamat membaca!

Dongeng Binatang Si Anjing Yang Nakal

Alkisah, pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda di sebuah desa kecil dekat perbukitan. Sepanjang hari, ia bekerja sebagai seorang pedagang yang berjualan di pasar.

Pemuda itu memiliki seekor anjing bernama Dodo. Ia sangat memanjakan anjingnya. Hal itu membuat Dodo bersifat sangat nakal dan sering berbuat semaunya sendiri. Ia tak mau mendengarkan perintah dari pemiliknya.

Setiap pagi, Dodo mengikuti pemiliknya ke pasar. Namun, orang-orang di pasar merasa terganggu karena Dodo kerap tiba-tiba menggigit kaki mereka.

Lalu, pemuda itu pun memberikan kalung lonceng pada leher Dodo. Tujuannya, agar orang-orang menghindar ketika ada suara lonceng mendekat.

“Sekarang kamu nggak akan bisa sembunyi-sembunyi dan mengendap untuk menggigit kaki orang lain. Semua orang akan tahu kedatanganmu lewat suara dari lonceng ini,” ucapnya pada Dodo.

Akan tetapi, cara itu tak berhasil. Anjing itu malah semakin brutal. Ia lari ke sana ke mari dan semakin berisik. Orang-orang tak berhasil menghindari Dodo.

Rupanya, Dodo malah merasa bangga dengan kalung lonceng yang ia pakai. Ia berlari-larian agar loncengnya berbunyi dan menarik perhatian orang-orang.

Merasa Bangga

Pemuda itu pun merasa semakin kesal. Ia lalu mengikat Dodo dengan seutas tali yang dikaitkan pada sebuah kayu balok. Harapannya adalah si Dodo tak mampu berlarian.

Sayangnya, Dodo justru merasa semakin bangga dengan tali yang mengikatnya. Ia semakin aktif dan berlarian ke sana ke mari serta menggigit kaki orang-orang.

Ia beranggapan bahwa kalung lonceng dan ikatan kayu balok itu adalah lambang kebanggaan dari pemiliknya. “Klotak!Klotak” dan “Klincing!Klincing” begitulah suara berisik yang terdengar saat Dodo berlarian.

Seekor anjing tua yang melihat kelakuan Dodo pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia tak menyangka ada anjing yang senakal itu. Dodo merasa terganggu karena si tua itu melihatinya.

“Heh! Kakek tua, kenapa sedari tadi kau memandangiku? Kau iri dengan kalung pemberian pemilikku, ya?” ucapnya sombong.

“Hei, kau anjing bodoh! Lonceng dan balok itu bukan tanda kalau pemilikmu bangga. Ia justru merasa terbebani karena kau sangat nakal. Karena itulah ia memasangkan lonceng padamu, agar orang-orang bisa menghindarimu,” ucap anjing tua itu.

“Dan kau malah merasa bangga dengan lonceng dan balok yang ada di lehermu? Apa kau merasa hebat mengenakannya dan ingin memberitahu semua orang kenakalanmu? Memangnya kau tak punya malu?” imbuhnya.

Mendengar ucapan itu, Dodo pun merasa malu. Ia menyadari kesalahan yang selama ini ia lakukan. Lalu, ia pun menunduk dan berjalan pelan menemui pemiliknya.

Sejak saat itu, Dodo tak lagi bersifat nakal. Ia tak pernah menggigit kaki orang lain. Karenanya, sang pemilik pun makin menyayanginya, tapi ia tak mau lagi terlalu memanjakan anjingnya.

Pesan Moral

Nilai moral apa yang terkandung pada cerita fabel Anjing yang Nakal ini? Pesan utama adalah jangan merasa bangga dengan keburukan yang kamu lakukan.

Acapkali orang merasa bangga karena dirinya berbuat kesalahan, keburukan, atau kenakalan. Tak seharusnya keburukan menjadi hal yang membanggakan. Apalagi jika perbuatan itu sampai merugikan orang lain.

Posting Komentar untuk " Dongeng Binatang Si Anjing Yang Nakal"